SEMARANG (PNC Group) – Seorang bocah Sekolah Dasar di Semarang, Jawa Tengah meninggal tragis, dengan cara tak lazim, karena ditemukan tewas dalam kondisi dubur dan kemaluan sobek.
Sempat sakit dan dirawat selama dua hari, akhirnya bocah malang ini dinyatakan meninggal dunia.
Dikutip dari tribunmedan.com, dugaan kematian bocah malang tersebut diakibatkan korban pelecehan dan masih dipenuhi tanda tanya.
Diketahui lokasi tewas nya bocah tersebut di Kampung Klungsu, Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Semarang, Jawa Tengah dan menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (1/11/2023).
Sebelumnya, temuan jenazah anak berusia 7 tahun dengan kondisi serupa terjadi di Kelurahan Sawah Besar, Gayamsari, Semarang, Selasa (17/10/2023).
“Ternyata di luar dugaan, meninggalnya ada sesuatu, saya enggak tahu itu. Ternyata ada tadi ke ranah hukum, ada inafis ke sini, saya belum tahu persis katanya ada penggumpalan, indikasinya pelecehan,” tutur Ketua RW 011 Agus Dwi Cahyono, saat ditemui di lokasi, Rabu.
“Tapi saya enggak tahu persis pihak keluarga,” imbuhnya.
Agus mendapat informasi bocah malang itu meninggal pukul 03.30 WIB.
Tapi, hingga beberapa jam kemudian jenazah tak juga diantar ke rumah.
Ternyata korban harus menjalani visum luar karena didapati indikasi kematian tidak wajar.
“Tadi info meninggal tadi pagi jam setengah 4 dari pihak keluarganya.” ujarnya.
“Ditunggu 2 jam kok jenazah belum sampai rumah, kami telpon Bhabinkatibmas, terus beliau, siap saya tak menghubungi rumah sakit sama Polsek Semarang Timur,” lanjut dia.
Ia mengatakan, korban yang masih duduk di bangku kelas 6 SD itu tinggal bersama ayah, ibu, dan kakak laki-lakinya yang berusia 18 tahun.
“Tinggal sama orangtuanya sama anaknya dua. Korban kelas 6 SD,” ujar dia.
Pihaknya mendapat informasi tersebut dari sanak keluarga yang menunggu korban di tempat tinggal.
Beberapa hari terakhir ia mendengar korban mengalami sakit demam.
“Yang pertama ngasih tahu mase bapak korban, orangtuanya di rumah sakit nunggu di sana. Meninggalnya sakit panas katanya,” ujar dia.
Padahal, sebelumnya korban terlihat masih bermain sepeda bersama teman-temannya di lingkungan sekitar.
“Kemarin sepedaan listrik sama teman-temannya. Main biasa gitu, 3 hari sebelumnya.” jelasnya.
“Sempet tanya 2 hari lalu sakit, jarang kelihatan,” ujar dia.
Pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Polisi menemukan indikasi bahwa korban diduga mengalami pelecehan seksual.
“Dari dokter dilakukan pemeriksaan, ada perubahan bentuk di dubur dan sobek di selaput vagina.” ungkapnya.
“Bisa dimungkinkan seperti itu (tidak wajar). Kemungkinan seperti itu (luka di kemaluan),” ujar Kapolsek Semarang Timur, IPTU Iwan Kurniawan.
Kasus kematian bocah tersebut hingga kini masih diselimuti tanda tanya terkait penyebabnya. (***)






